Lagu Happy Birthday Terindah!
Dapatkan Gratis Disini!

Sepuluh Pertanyaan Mendasar

Mari kita cari jawabnya disini.
Silakan beri Komentarmu!

Terimakasih Boss!

Anda Siap?
Go!

--------------------------------------------------

'Pribadi Hebat' akan memuat dan mengulas Ide anda!

---------------------------------------------------------------

Banyak Dibaca

Hadapilah Kegagalan

Pribadi Hebat - Sup Ayam Hebat


oleh: Seta A. Wicaksana

Semangat Pagi SOBAT-SOBAT Profesional…

Tanpa terasa, kita akan segera melewati tahun 2008. Pastinya banyak hal suka dan duka menghampiri tahun ini. Ucap syukur merupakan satu hal yang kita lakukan saat ini. Hari berganti hari, Hadiah demi hadiah menjadi sejarah dan bagaimana kita menyikapi segala yang kita lewati dengan penuh bijak untuk menanamkan benih baru dalam harapan kita di masa yang akan datang.

Pada saat ini, saya ingin berbagi mengenai sikap kita dalam menghadapi berbagai kegagalan, baik dalam belajar, bekerja, dan kehidupan. Saya pernah membaca sebuah buku mengenai “keberanian untuk gagal” – “Dare to Fail”. Buku ini tidak tebal, buku ini terlihat biasa saja, namun saya memilikinya dengan penuh kebanggaan. Buku itu dihadiahkan oleh civitas akademika dimana saya dulunya berada. Bangga dan haru.

Bangga disini bukan berarti saya arogan, atau tinggi hati. Bangga adalah ungkapan kebahagiaan yang tak terkira bahwa buku tersebut merupakan pintu gerbang saya untuk masuk dalam dunia professional sebagai trainer dan wirausaha. Bangga punya rekan-rekan yang memberikan buku tersebut. Saya teringat, seorang teman mengajak saya untuk mengisi kekosongan acara alumni. Pada saat itu saya berkumpul dengan sobat-sobat civitas akademika, untuk berbagi cerita tentang “how to keep the dream alive”. Pada saat itu, saya pun belum “bermimpi” apa-apa, namun saya suka tema tersebut. Singkat cerita, setelah saya berada di KA Jabotabek untuk pulang, saya hanya merenung apa yang telah saya ucapkan tadi. Saya merasa apa yang telah diucapkan menjadi “beban” tersendiri. “apa iya?”..”apa seperti itu??”…”jangan-jangan teori saja…” dan banyak lagi.

Saya beranikan buka bungkusan yang terbungkus rapi. Sebuah kartu Ucapan terima kasih dan buku. Buku ‘dare to fail’. Saya buka satu persatu, halaman demi halaman, di dalamnya banyak tokoh-tokoh hebat yang saya kagumi karena dedikasinya dan komitmennya yang tinggi untuk membuat dunia lebih baik. Salah satunya tokoh pendiri General Electric, Thomas Alfa Edison. Dan dari situlah saya mulai “Bermimpi”.

Mudah untuk bermimpi, namun perlu energy ekstra untuk membuat mimpi tersebut menjadi nyata ! Dengan kata lain tidak ada keinginan yang diwujudkan dengan mimpi saja, namun dibutuhkan “Nyali” untuk bertindak. Selama proses diawali dengan penuh keraguan sambil bertanya dalam hati, “ akankan hari ini akan menjadi lebih baik dari hari kemarin ?” kegagalan demi kegagalan rasanya yang pernah dialami rasanya terus menghantui saya. Membangun sikap mental dengan berpikir positif itu yang harus terus diupayakan, jangan pernah menyerah!! Kata hati saya.

Pada saat –saat tersebutlah saya belajar banyak untuk “menghargai” apa yang telah dilakukan selama ini. Jangan pernah lupa bahwa bahwa kita tidak mungkin bisa menempuh perjalanan sukses tanpa kegagalan. Saya juga pernah membaca bahwa Soichiro Honda, pendiri Honda Motors pernah berkata ; Banyak orang memimpikan sukeses, bagi saya sukses hanya bisa dicapai lewat kegagalan yang berulang- ulang sambil terus melakukan introspeksi, sesungguhnya kesuksesan itu hanya mewakili 10% dari dari karya yang anda hasilkan dari 90% kegagagaln yang anda alami. “jadi Hargailah Nilai Kegagalan.setiap kali kita gagal, ketahuilah bahwa kita telah menempuh 1 mil lagi langkah maju. Hal yang sangat berat adalah menghargai apa yang telah dilakukan walaupun itu belum membuahkan hasil. Rasa ingin menyalahkan diri dan bahkan orang lain yang ada disekitar, itu yang lebih dirasakan. Memang tidak mudah namun akan terbiasa untuk menghargai apa yang telah dilakukan.

Saat kita mengalami kegagalan, adalah mudah bagi kita untuk terjebak menyalahkan semua hal kecuali diri kita sendiri sebagai penyebab kegagalan, kita sering menyalahkan org lain dan mengkambinghitamkan, menyalahkan situasi dan keadaan yang tidak bersahabat, daripada kita terus mencari pembenaran diri lebih baik mari kita mengevaluasi kegagalan itu dan bertanya mengapa, bukan siapa ? Bob Biehl pernah memberikan daftar pertanyaan positif tentang kegagalan yang kita alami,. Pelajaran apa yang telah saya petik ? bagaimana saya bisa merubah kegagalan ini menjadi suatu kesuksesan ? apakah saya gagal karena orang lain, karena situasi atau karena diri saya sendiri ? apakah saya benar-benar gagal ? atau apakah saya hanya tidak berhasil mencapai standart tinggi yang tidak realistis ? Tanyakan Kenapa??

Perjalanan belum sampai disitu saja, berusaha untuk “Mencari Pintu”. Jika dalam perjalanan hidup serasa membentur tembok saat melangkah maju, bukan berarti telah habis dan kalah, saat terus saja menabrak tembok itu artinya perlu mengubah arah dan mencari pintu yang terbuka. Ingat “masih banyak jalan menuju Roma”. Percayalah bahwa akan ada selalu pintu yang terbuka, masalahnya hanya saja kita belum menemukannya. Sang Pencipta tidak pernah menciptakan kamus “buntu”. Selama ada keinginan baik dan berusaha, tidak ada kata yang “tidak mungkin”. Biarkan proses yang bekerja hasil kita serahkan kepadaNYA. Dengan begitu saya lebih bersyukur dengan apa yang telah didapatkan.

Sulit untuk tertawa…, namun itu HARUS !! Akan mudah untuk tertawa kalau segalanya berjalan lancar, tapi bagaimana kalau semuanya terlihat kacau dan terpuruk dalam kegagalan ? meskipun demikian penting untuk memelihara rasa humor dan tetap tersenyum ! mengapa karena sebaiknya hadapilah kegagalan dengan penuh syukur maka itu akan mebuat diri tetap bangkit, sebaliknya jika kehilangan rasa syukur dalam hidup akan terasa lebih berat dalam menghadapi kegagalan,. Bukankan ada kata bijak mengatakan : “Hati Yang Gembira Adalah Obat ?” tentu saja bukan hanya obat untuk orang yang sakit tapi juga untuk orang yang gagal.!!

Apakah yang membedakan antara pemenang dan pecundang ? pecundang adalah mereka yang gagal dan tidak berani untuk bangkit lagi, sedangkan pemenang adalah mereka yang gagal namun tidak menyerah kalah. Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal hanya saja mereka tidak pernah menyerah. Bisa saja kita pernah melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan tahun lalu. Namun saat ini jika kita gagal lagi mari bangkit kembali untuk menghadapi hari-hari yang akan datang dengan tetap menebarkan pikiran, sikap dan perbuatan BAIK…Semoga bermanfaat.

Sukses dan tetap semangat dalam menebarkan Ke’Baik’an….

Salam SOBAT !!

Seta A. Wicaksana, M.Psi.
(i/o Psychologist)

Humanika Consulting
Jalan Kalibata Tengah No. 4A
Jakarta 12740
Phone : 021-68211673 / 021-70787382
Fax : 021-7975845
wicaksana@humanikaconsulting.com

0 komentar: